Sabtu, 20 Mei 2017

Peran Perdagangan Luar Negeri Di Indonesia

Peran Perdagangan Luar Negeri Di Indonesia


 1. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

    • Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.

    • ·         Model Adam Smith
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

    • ·         Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

    • ·         Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.

Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.
    • ·         Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.

    • ·         Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
      2. JENIS-JENIS PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya :
  Ekspor
Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
             Ekspor Biasa
Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
             Ekspor Tanpa L/C
Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen perdagangan
            Barter
Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri.
Jenis barter antara lain : 
              Direct Barter      
Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
               Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
 Counter Purchase
Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut.
 Buy Back Barter
Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.

  Konsinyasi (Consignment)
style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang  tertentu di LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas ( Free Marketatau Bursa Dagang ( Commodites Exchange)   dengan  cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai berikut :
a.Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah satu komoditi.
b.Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.
c.Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan dijualnya, harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.
d.Oleh panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah disesuaikan dengan situasi pasar serta serta kondisi perkembangan dari barang yang akan dijual. Harga ini akan menjadi pedoman bagi broker untuk melakukan transaksi.
e.Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga lelang.
f.Barang-barang yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di luar lelang secara bawah tangan
g.Yang  diperkenankan ikut serta dalam pelalangan hanya anggita yang tergabung dalam salah satu commodities exchange untuk barang-barang tertentu.
h.Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh pihak yang diwakilinya.
 Package Deal
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.
 Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2 bagian :
a. Seluruhnya dilakuan secara ilegal
b. Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom Fraud)
   Border Crossing
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi melalui :
a.Sea Border (lintas batas laut)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan dengan cara penyebrangan laut

b.Overland Border (lintas batas darat)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap pendudik negara tersebut melakukan interaksi dengan  melewati batas daratan di masing-masing negara melalui persetujuan yang berlaku
     3. Faktor pendorong

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :


  • Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
  • Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
  • Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
  • Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
  • Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
  • Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
  • Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
  • Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerja sama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.

4. Keuntungan Perdagangan Luar Negeri Bagi Indonesia

     1) Mendapatkan Barang-Barang yang Dibutuhkan Konsumen/Produsen Dalam Negeri
Barang-barang yang dimaksud adalah barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri maupun yang sudah bisa diproduksi, tetapi masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di dalam negeri.

Perdagangan internasional bermanfaat dalam mendapatkan barang-barang tersebut. Sebagai contoh, Indonesia tidak mampu menghasilkan mesin-mesin berat untuk pengolahan tekstil.

Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan negara maju, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan.


     2) Menambah Cadangan Devisa bagi Negara
Indonesia menjual barang dari dalam negeri untuk konsumen di luar negeri. Transaksi penjualan ini bisa menggunakan mata uang lokal (rupiah) maupun mata uang asing.

Penggunaan mata uang asing akan menambah cadangan devisa negara kita. Dengan kata lain, kekayaan negara kita akan bertambah, mengingat devisa merupakan salah satu bentuk kekayaan negara.

    3) Perbaikan Teknologi Produksi
Pada saat melakukan perdagangan dengan negara lain, secara langsung maupun tidak langsung, kita belajar untuk menggunakan teknologi yang lebih maju dari negara maju.

Contohnya, dahulu Indonesia mengimpor barang-barang elektronik dari Jepang, Korea, atau Amerika dalam bentuk barang jadi.

Kini Indonesia mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga Indonesia hanya mengimpor komponen-komponennya dan dirakit di Indonesia untuk dijadikan barang jadi.


5. Kerugian Perdagangan Luar Negeri Bagi Indonesia


     1) Perdagangan internasional menyebabkan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri. 

Hal ini sebenarnya bukan merupakan masalah besar apabila konsumsi masyarakat terhadap barang dari luar negeri ini memang dibutuhkan atau tidak mengurangi konsumsi terhadap barang lokal.

Kenyataannya, sebagian masyarakat Indonesia memiliki sifat konsumerisme terhadap produk luar negeri. Sifat ini tercermin dari besarnya penggunaan produk luar negeri yang umumnya lebih mahal.

Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa produk asing memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi daripada buatan dalam negeri.

Anggapan seperti ini merupakan tantangan bagi produsen lokal untuk memperbaiki kualitas barang yang diproduksinya dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.

     2) Besarnya konsumsi terhadap barang buatan luar negeri akan berakibat lebih buruk terhadap keberadaan industri kecil yang sedang tumbuh di Indonesia. 

Apabila barang-barang lokal menjadi kurang bernilai dan kurang diminati oleh masyarakat karena kalah oleh barang buatan luar negeri, dikhawatirkan akan terjadi penyusutan jumlah industri kecil.

Pada perkembangan berikutnya, terjadi penurunan investasi pada produksi kecil, bahkan matinya industri kecil tersebut.

Pada gilirannya nanti akan menimbulkan pengangguran yang tentu akan berakibat buruk bagi perekonomian Indonesia.

6.  Kasus Perdagangan Luar Negeri

Perdagangan internasional merupakan transaksi jual beli di antara dua negara. Tentunya dengan perjanjian tertentu dan barang yang diperjualbelikan adalah produk yang menguasai hajat hidup orang banyak. Perdagangan internasional pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi permintaan suatu negara akan sebuah barang yang tidak diproduksi di dalam negeri.
                Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perdagangan internasional menguntungkan kedua belah pihak. Satu pihak mendapatkan produk dan pihak lain mendapatkan penghasilan bagi negaranya. Namun dalam praktiknya perdagangan internasional menimbulkan kerugian jika terjadi suatu sengketa atau permasalahan dengan negara lain. Contoh kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain adalah salah satu kasus yang pernah terjadi.
                Permasalahan yang timbul dalam dunia perdagangan internasional bisa terjadi karena banyak faktor. Masalah dan sengketa bisa timbul karena salah satu negara melarang impor barang dengan alasan tidak jelas, ditolaknya produk impor karena dianggap tidak sesuai perjanjian, pembayaran transaksi yang tidak sesuai perjanjian dan kasus-kasus lain yang tidak dapat diputuskan dalam wilayah hukum satu negara.
                Kasus-kasus perdagangan internasional hanya dapat diselesaikan di lembaga hukum internasional yang membawahi masalah perdagangan, yaitu World Trade Organization (WTO). Contoh kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain adalah kasus mengenai pelarangan impor rokok kretek di Tahun 2012 lalu dan tuduhan dumping produksi kertas Indonesia yang diajukan oleh negara Korea.

                Kasus Perdagangan Internasional yang Melibatkan Indonesia

                Kasus perdagangan internasional yang sangat mengejutkan baru-baru ini adalah sengketa antara Apple dan Samsung mengenai hak paten. Namun kasus yang pernah dihadapi Indonesia lebih rumit daripada permasalahan hak paten. Adapun contoh kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain yang pernah dimenangkan Indonesia adalah mengenai pelarangan rokok kretek di Amerika Serikat.
                Kasus pelarangan produk rokok kretek ini bermula pada diberlakukannya Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act atau Undang-Undang yang mengatur pencegajan rokok dan produk tembakau tertentu dalam rangka menurunkan angka perokok usia muda di masyarakat Amerika Serikat. Peningkatan jumlah perokok usia muda di Amerika Serikat menimbulkan kecemasan sebab rokok menyebabkan berbagai masalah kesehatan baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
                Pada contoh kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain dalam kasus rokok kretek di Amerika Serikat ini, Undang-undang tersebut menyatakan pelarangan produksi dan perdagangan rokok beraroma termasuk di dalamnya rokok kretek dan rokok beraroma buah. Uniknya peraturan tersebut mengecualikan rokok beraroma mentol produksi dalam negeri Amerika Serikat.
                Indonesia sebagai produsen rokok kretek terbesar dunia dan memiliki pangsa pasar cukup besar di Amerika Serikat. Kebanyakan di sana merasa keberatan akan bunyi perundangan tersebut sebab mematikan pemasaran rokok kretek, terlebih lagi jika perundangan tersebut ditiru negara-negara lain.
                Kasus pembatasan rokok kretek tersebut merupakan contoh kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain yang dapat diselesaikan dengan damai dan memenangkan pihak Indonesia. Masalah ini diajukan di sidang WTO (World Trade Organization). Melalui proses konsultasi yang panjang tanpa kesepakatan, pihak Indonesia kemudian mengajukan pembentukan panel ke Dispute Settlement Body DSB, yaitu Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
                Keberatan Indonesia diajukan dengan dasar Amerika Serikat mengenal ketentuan WTO tentang National Treatment Obligation sesuai Pasal 2.1 Techincal Barrier to Trade Agreement. Meski pihak pemerintah Amerika Serikat sempat mengajukan banding, namun pihak WTO tetap memenangkan tuntuan Indonesia dan memutuskan bahwa Undang-Undang Amerika Serikat tersebut dinyatakan melanggar ketentuan Pasal 2.12 TBT Agreement, dengan alasan tidak memberikan waktu sosialisasi yang cukup sebelum mentapkan kebijakan tersebut.

7.  Daftar Isi
       http://www.bimbie.com/kasus-perdagangan-internasional-indonesia-dengan-negara-lain.htm

      Sukmayani, Ratna dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Selasa, 25 April 2017

Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekonomi Di Indonesia

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI DI INDONESIA

              
Oleh :
Nama : Diaz Waly Zakafary
Kelas : 1EB13
NPM : 21216987
Dosen : Eva Karla

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017











Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
 Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekonomi
·         Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi memiliki arti yang berbeda. Jika pertumbuhan ekonomi adalah kondisi dimana salah satu indikator salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian maka tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya akan makin tinggi pula karena kesejahteraan masyarakat. Tentu saja ini akan mempengaruhi pendapatan anda.
·         Perkembangan ekonomi sendiri adalah kenaikan dalam jangka panjang dari satu negara untuk menyediakan banyak barang ekonomi yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah pendudukan. Dan kemampuan sebuah negara yang bisa mengembangkan ini biasanya dilihat dari kemajuan dari bidang teknologi penyesuaian dari lembaga dan juga ideologi.
1.      Masalah Kemiskinan
Ya, persoalan ini senantiasa menghantui dari zaman pemerintah yang satu dan beralih kepada zaman pemerintahan berikutnya. Permasalahan kemiskinan tidak akan benar tertutup dan akan terus muncul jika pemerintah dan dengan bantuan kita semua tidak lebih giat lagi memberantasnya. Di berbagai buku sastra ekonomi bahkan menyebut tujuan penting dari 
ekonomi merupakan untuk menghapus kemiskinan. Apa yang dimaksud miskin disini adalah ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Masalah Kesejahteraan
Contoh permasalahan kedua adalah soal 
kesejahteraan ekonomi. Baik, ini merupakan kebalikan dari kemiskinan. Permasalahan ini sangat populer dalam ekonomi karena sifat manusia yang selalu tidak merasa cukup, ingin menjadi orang kaya, sejahtera, dan banyak uang. Semua itu terpaku pada sepatah kata: kemakmuran. Ini juga menjadi problema yang harus segera di selesaikan. Minimal tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia bisa lebih baik dan bisa menyamai dengan tingkat kesejahteraan negara tetangga.

3. Lapangan PekerjaanLapangan kerja merupakan contoh permasalahan ekonomi lebih jauh. Permasalahan ini akan selalu bertambah para karena meningkatnya jumlah penduduk dan antusiasme untuk bekerja, sementara lapangan pekerjaan justru menyusut.

Persoalan pekerjaan ini juga berhubungan dengan masalah kemiskinan serta kemakmuran. Orang yang punya pekerjaan yang layak dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, maka otomatis akan semakin beranjak dari kemiskinan. 

·         Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Selain definisi keduanya sebenarnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pertumbuhan dari Ekonomi diantaranya adalah
1. Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pekembangan untuk proses pertumbuhan ekonomi juga biasanya dipengaruhi oleh Sumber daya Manusia – SDM. SDM ini sendiri memiliki pengaruh ang cukup penting terutama dalam proses pengembangan pembangunan. Entah cepat atau lambat dalam proses pembangunan akan sangat tergantung oleh sejauh mana sumber daya manusiannya menjadi subjek dalam pembangunan dan memiliki kompetensi yang lebih memadai untuk melaksanakan banyak proses pengambangan pembangunan ekonominya.
2. Sumber Daya Alam
Selain sumber daya manusia sumber daya alam ( SDA) juga menjadi faktor yang penting mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena sebagain besar dari negara yang berkembang banyak yang bertumpu pada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pengembangan dan pembangunananya. Walaupun demikian SDA saja sebenarnya tidak bisa menjadi sebuah negara bisa berhasil dalam proses pengembangan ekonominya jika tidak juga diiringi dengan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia yang mengelola SDA tersebut. Dengan artian kedua faktor ini salling berkaitan sehingga dengan begitu maka akan mudah untuk mendapatkan hasil produksi yang melimpah. SDA yang dimaksud dalam konteks ini adalah kesuburan tanah kekayaan mineral tembaga dan laut.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi tentunya akan semakin pesat untuk mendorong terjadinya pengembangan ekonomi yang semakin cepat. Proses pengolalaan pola kerja yang pada awalnya menggunakan tangan manusia akan digantikan dengan mesin  dan teknologi yang super canggih. Dampak yang didapatkan adalah prosesnya menjadi lebih cepat dan kualitas serta kuantitasnya dalam aktivitas pembangunan ekonomi juga akhirnya akan lebih cepat hal ini akan mendukung perkembangan ekonomi.
4. Budaya
Budaya juga memberikan dampak sendiri dalam proses pengembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sedang dijalankan saat ini. Faktor budaya memliki fungsi untuk membangkitkan dan mendorong terjadi proses pengembangan pembangunan ekonomi. Tapi selain itu bisa juga menjadi salah satu proses yang menghambat. Budaya dapat menjadi pendorong karena sikap kerja keras,cerdas, ulet dan jujur. Namun budaya juga menjadi faktor penghambat karena proses anarkis,KKN dan lain sebagainya.
5. Modal
Sumber daya Modal Atau SDM adalah bagian yang sangat dibutuhkan untuk mengelolah Sumber daya manusia dan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Modal dalam hal ini bisa berupa barang yang penting dalam proses petumbuhan dan perkembangan ekonomi karena barang modal inilah yang nantinya akan meningkatkan hasil produktivitas dari pekerjaan yang anda kerjakan
·         Faktor-Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi
Selain dari faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi ada juga faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :
1. KKN
KKN ini tentu saja akan mempersulit sebuah negara untuk tumbuh dan berkembang karena adanya kekacauan yang tidak terkendali dalam pertumbuhan ekonomi.
2. Terjadinya Inflasi
Inflasi biasanya akan memberikan dampak terjadi penurunan indeks kepercayaan dari konsumen karena masyarakat sendiri lebih cenderung untuk mengurangi melakukan proses berbalanja. Karena mereka menjadi berhati – hati terhadap barang dan takut terjadinya resiko kenaikan harga yang tinggi
3. Tingkat Suku bunga yang Tinggi
Tingkat suku bunga sendiri biasanya akan sangat mempengaruhi terjadinya investasi dari beberapa pengusaha tentu saja hal ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi terutama dari negara – negara berkembang
4. Harga BBM yang naik
Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM juga akan sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dari ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan dampak dari kebijakan yang dikeluarkan sehingga pada akhirnya memberikan efek Mutiplayer effect yang mempengaruhi seluruh pertumbuhan dan perkembangan secara nasional.
5. Kemananan yang tidak lagi Kondusif
Ada beberapa yang memandang jika ingin proses Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi menjadi sangat lancar maka harus menciptakan kondisi keamanan yang kondusif. Hal ini akan mempengaruhi terjadi kondisi ekonomi yang menjadi lebih stabil lebih kuat. Untuk itu sangat penting membuat stabilitas dalam bidang politik dan juga keamanan.
Beberapa investor juga akan menganggap jika salah satu negara tidak aman maka mereka tidak akan mau menanamkan modal atau melakukan investasi dalam jangka pendek atau panjang jika keamanan sebuah negara tidak stabil. Hal inilah yang akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Sehingga jika ingin Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi menjadi lebih stabil jaga situasi keamanan yang aman dan tentram.

Berikut adalah contoh kasus perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta pendapat mengenai kasus tersebut :

·         Perkembangan Ekonomi
Kasus diatas merupakan salah satu dampak negative dari perkembangan tekonologi yang terlalu cepat. Sekarang, karena maraknya penggunaan ojek maupun taksi online, taksi konvensional terancam punah. Jika bisnis taksi konvensional punah, maka jumlah pengangguran akan bertambah. Jika jumlah pengangguran bertambah, maka hal itu akan menyebabkan perkembangan ekonomi di Indonesia bergerak kearah proses yang regresif. Memang, perkembangan teknologi yang terlalu cepat akan memakan korban, dalam hal ini menambah pengangguran. Tapi, kami berharap bahwa pemerintah dapat menyiapkan counteract untuk mengatasi hal tersebut. Karena pemerintah juga turut ikut campur dalam memberi perizinan kepada perusahaan – perusahaan kendaraan online, yang secara tidak langsung memberi impact yang besar tidak hanya bagi perusahaan taksi konvensional, tetapi juga kepada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan tersebut.
Dari kasus diatas, capex PT Telkom Indonesia Tbk pada tahun 2016 yaitu sebesar 29,2 triliun. Dengan anggaran belanja modal 29,2 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk bisa meraup keuntungan sebesar 116,33 triliun pada tahun 2016. Dirut PT Telkom Indonesia Tbk, Alex J Sinaga menargetkan, bahwa revenue tahun 2017 setidaknya harus meningkat sebesar 10%, bersamaan dengan kenaikan anggaran belanja modal yang naik menjadi minimal 29,43 triliun. Sehingga, pada tahun 2017, Alex berharap agar revenue yang didapatkan oleh PT Telkom Indonesia bisa mencapai angka minimal yaitu sebesar 127,96 triliun.

Tentu saja, kenaikan pendapatan harus dibarengi dengan kenaikan modal yang dikeluarkan. Jika plan yang dikemukakan oleh Alex dapat terealisasi, secara tidak langsung itu akan menambah pertumbuhan ekonomi. Karena kenaikan revenue tentunya akan diikuti dengan kenaikan insentif para pegawai dari Telkom sendiri, juga tentunya kenaikan Deviden bagi para pemegang saham.